Segala rasa seakan ingin jebol dilanda air bah.
Mereka hampir saja lupa dan terlena.
Tak sadar Kiki menggeliat sendiri.
Masih juga diingatnya saat Bara tersuruk, wajahnya bersimbah peluh, kusut lalu dengan kedua tangannya menyembunyikan mata kuyu itu Oh, iba sekali Kiki waktu itu.
Dengan pe kasih disentuh dan dipeluknya kepala itu.
nuh Maaf menahan sisa-sisa sengalan nafasnya nggak boleh melakukan sesuatu yang be nya dengan masih waktunya kita lakukan." Bisik Kiki lağlak Dan ketika wajah kusut itu men ciuman hangat Kiki berlabuuh sama keterlaluan Er.
Kamu ngerti khan? Tapi dia nggak pernah lupa diri.
Aku kira apa yar terjadi antara kami wajar.
Masih dalam batas as tertentu.
Untuk urusan itu ia nggak pernah memaksa atau gimana!" Lantas?" Wajah itu mendongak sesaat.
Tapi seperti kehabisan kata ia kembali diam penuh keengganan "Ki… Bara itu udah banyak bikin masalah.
Apa sih yang kamu dapat dari dia selama ini? Aneh, kok ya kamu rela banget mem pertahankan sesuatu yang justeru banyak merugikan kamu.
Realistis dong Ki, cowok troublemaker begitu kok kamu cintai.
He Non, walaupun cinta itu nggak memilih tempat bila sudah jatuh tapi tetap logika mesti jalan untuk mengimbangi perasaan.
Bunuh diri pelan-pelan tuh Kil! Erni begitu menggebu-gebu saat memberi nasehat panjang itu.
Kiki tetap membisu.
Erni jadi kesal melihat keadaan sepupunya yang selalu murung tan pa ada penyelesaian dari segala kegalauannya.
Dengan agak kesal ia beranjak dan melangkah pergi meninggalkan kamar Kiki Susah kamu tuh.
Dibilangin nggak ma suk, nggak dibilangin kusut.
Wajahmu sudah karan lalu berakhir dengan kata-kata yang kemudian kembali lagi karena p tak tega dan rasa sayang Kiki yang tak n akal.
Selaluuu begitu.
utus erasaa Kalau dipikir-pikir, cinta itu membuat or ang jadi tolol dan bego.
Kalau jertanya sudah terialu dalam menyeret, akal sehat te begitu saja.
Sudah ngerti bermasalah tetap saja dilakoni.
Kiki contohnya.
Nggak tahulah, kadang Kiki tak sanggup untuk melupakan cowok itu.
Kenangan hari- hari manis yang pernah dijalani begitu kuat mengurung rasa.
Belai lembutnya, peluk manjanya, bisik lirihnya dan semua perlakuan yang tergila sekalipun, membuat Kiki memberi semua rasa sayang sampai habis tandas.
Sampai akhimya semua kegilaan Bara sudah tak bisa ditolerir.
Ia tertangkap basah dalam sebuah penggerebekan di rumah salah seorang teman ngumpulnya.
Mereka sedang fly rame-rame.
Rasa malu, kecewa, bingung dan marah membawa Kiki ke kota kecil ini.
Lari dan menyingkir dari keruwetan dan kegalauan karena ulah Bara.
Kiki kira ia bisa sedikit menenangkan sekaligus bisa melupakan Bara dengan mengungsi ke rumah paman Didi, ayah Em.
Kiki pikir sudah tak ada gunanya n pertahankan hubungannya.
keren dengan hidung mancungnya n Kiki begitu tertafik.
Kiki menge cowok itu sering bertandang ke ru sahabat Mas Krisna, kakak Kiki yang kuliah di satu institut kesenian.
Mereka hampir saja lupa dan terlena.
Tak sadar Kiki menggeliat sendiri.
Masih juga diingatnya saat Bara tersuruk, wajahnya bersimbah peluh, kusut lalu dengan kedua tangannya menyembunyikan mata kuyu itu Oh, iba sekali Kiki waktu itu.
Dengan pe kasih disentuh dan dipeluknya kepala itu.
nuh Maaf menahan sisa-sisa sengalan nafasnya nggak boleh melakukan sesuatu yang be nya dengan masih waktunya kita lakukan." Bisik Kiki lağlak Dan ketika wajah kusut itu men ciuman hangat Kiki berlabuuh sama keterlaluan Er.
Kamu ngerti khan? Tapi dia nggak pernah lupa diri.
Aku kira apa yar terjadi antara kami wajar.
Masih dalam batas as tertentu.
Untuk urusan itu ia nggak pernah memaksa atau gimana!" Lantas?" Wajah itu mendongak sesaat.
Tapi seperti kehabisan kata ia kembali diam penuh keengganan "Ki… Bara itu udah banyak bikin masalah.
Apa sih yang kamu dapat dari dia selama ini? Aneh, kok ya kamu rela banget mem pertahankan sesuatu yang justeru banyak merugikan kamu.
Realistis dong Ki, cowok troublemaker begitu kok kamu cintai.
He Non, walaupun cinta itu nggak memilih tempat bila sudah jatuh tapi tetap logika mesti jalan untuk mengimbangi perasaan.
Realistis dong Ki, cowok troublemaker begitu kok kamu cintai
cinta bukan urusan untung dan rugi memang, tapi kalo bikirn mumet kepala sudah bukan kasih sayang lagi itu namanya.Bunuh diri pelan-pelan tuh Kil! Erni begitu menggebu-gebu saat memberi nasehat panjang itu.
Kiki tetap membisu.
Erni jadi kesal melihat keadaan sepupunya yang selalu murung tan pa ada penyelesaian dari segala kegalauannya.
Dengan agak kesal ia beranjak dan melangkah pergi meninggalkan kamar Kiki Susah kamu tuh.
Dibilangin nggak ma suk, nggak dibilangin kusut.
Wajahmu sudah karan lalu berakhir dengan kata-kata yang kemudian kembali lagi karena p tak tega dan rasa sayang Kiki yang tak n akal.
Selaluuu begitu.
utus erasaa Kalau dipikir-pikir, cinta itu membuat or ang jadi tolol dan bego.
Kalau jertanya sudah terialu dalam menyeret, akal sehat te begitu saja.
Sudah ngerti bermasalah tetap saja dilakoni.
Kiki contohnya.
Nggak tahulah, kadang Kiki tak sanggup untuk melupakan cowok itu.
Kenangan hari- hari manis yang pernah dijalani begitu kuat mengurung rasa.
Belai lembutnya, peluk manjanya, bisik lirihnya dan semua perlakuan yang tergila sekalipun, membuat Kiki memberi semua rasa sayang sampai habis tandas.
Tak tersisa untuk cowok lain dan cinta lain
Tak tersisa untuk cowok lain dan cinta lain.Sampai akhimya semua kegilaan Bara sudah tak bisa ditolerir.
Ia tertangkap basah dalam sebuah penggerebekan di rumah salah seorang teman ngumpulnya.
Mereka sedang fly rame-rame.
Rasa malu, kecewa, bingung dan marah membawa Kiki ke kota kecil ini.
Lari dan menyingkir dari keruwetan dan kegalauan karena ulah Bara.
Kiki kira ia bisa sedikit menenangkan sekaligus bisa melupakan Bara dengan mengungsi ke rumah paman Didi, ayah Em.
Kiki pikir sudah tak ada gunanya n pertahankan hubungannya.
keren dengan hidung mancungnya n Kiki begitu tertafik.
Kiki menge cowok itu sering bertandang ke ru sahabat Mas Krisna, kakak Kiki yang kuliah di satu institut kesenian.
Comments
Post a Comment